Cari

Komunitas Peduli Bumi

Karena Kita Hanya Punya Satu Bumi

Bank Sampah, Jembatan Solusi Lingkungan dan Ekonomi

Kebiasaan yang masih sering dilakukan oleh masyarakat adalah membuang sampah sembarangan dan tidak memilah sampah terlebih dahulu sebelum membuangnya. Menumpuknya sampah yang tidak pada tempatnya, dapat menciptakan lingkungan yang tidak sehat dan juga lingkungan yang kumuh. Jika hal ini tidak ditangani dengan baik dan terjadi secara berkelanjutan, masyarakat yang berada dekat dengan tumpukan sampah tersebut dapat menyebabkan menurunnya kualitas kesehatan masyarakat. Banyak penyakit berdatangan yang disebabkan oleh tumpukan sampah. Diantaranya adalah diare, demam tifoid, kolera, tetanus, hepatitis A, gastroenteritis, infeksi cacing tambang dan cacing gelang.

Beberapa penyakit tersebut tidak serta merta langsung menyerang masyarakat yang bermukim di lingkungan yang kumuh. Ada beberapa cara penularan penyakit. Pertama, dapat menular secara langsung melalui kontak fisik. Ketika bersentuhan langsung dengan sampah yang mengandung kuman, kuman tersebut dapat masuk ke dalam tubuh melalui mulut ketika makan apabila tidak mencuci tangan. Kedua, dapat menular secara tidak langsung. Tumpukan sampah dapat menjadi tempat berkembangbiaknya hewan penyebar penyakit, seperti nyamuk, kecoak, lalat, dan tikus. Hewan-hewan tersebut dapat menjadi perantara bagi kuman penyakit untuk menyebabkan infeksi pada manusia.

Lalu, bagaimana cara pencegahannya? Tentunya dengan menjaga lingkungan agar tetap bersih dengan membuang sampah pada tempatnya dan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Namun, membuang sampah pada tempatnya saja rasanya kurang cukup apabila kita masih bisa memanfaatkan sampah tersebut. Hal pertama yang paling mudah dilakukan adalah memisahkan terlebih dahulu antara sampah organik dan anorganik. Hal ini penting dilakukan agar memudahkan upaya untuk menanggulangi timbunan sampah. .Jika sampah organik berhasil dipisahkan, maka akan mudah untuk merencanakan langkah positif terhadap sampah (Kemenkes, 2019)

Langkah positif yang dapat kita lakukan terhadap sampah adalah dengan melakukan bank sampah. Menurut  Suwerda  (2012)  dalam Sarfiah,D. & Juliprijanto, W. (2017) Bank  Sampah  adalah  suatu  tempat  dimana  terjadi kegiatan  pelayanan  terhadap  penabung  sampah  yang  dilakukan  oleh  teller  bank sampah. Mekanisme pengelolaan sampah dalam bank sampah hampir sama dengan bank konvensional pada umumnya. Bedanya, jika masyarakat menabung uang dapatnya uang, maka melalui bank sampah masyarakat menabung sampah dapatnya uang. Melalui bank sampah, tempat pemilahan dan pengumpulan sampah yang dapat didaur ulang atau digunakan kembali sehingga menghasilkan nilai ekonomis.

Selain menghasilkan nilai ekonomis, bank sampah juga dapat menjadikan lingkungan menjadi lebih bersih, asri, hijau, dan lebih enak untuk dipandang. Dengan demikian, maka berdampak pula pada meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat. (Sarfiah,D. & Juliprijanto, W. (2017)).

Bank sampah selama ini dikenal sebagai upaya penyelamatan lingkungan yang membawa dampak pada ekonomi bagi masyarakat disekitarnya yang ikut berpartisipasi. Namun bukan hanya nilai ekonomi saja, bank sampah terbukti mampu menjadi upaya pencegahan penyakit.  Tumpukan sampah yang tidak dipilah akan berserakan begitu saja sehingga begitu turun hujan, air akan menggenang di sampah-sampah tersebut dan menjadi sarang berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti yang bisa menjadi vektor penyakit demam berdarah.

Contoh nyatanya terjadi di Desa Salamkanci Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang yang memiliki bank sampah Semili Berseri. Sebelum Bank sampah Semali Berseri berdiri, banyak masyarakat yang terserang penyakit demam berdarah. Oleh karena itu, sekelompok masyarakat mengusahakan pencegahan terjangkitnya penyakit demam berdarah dengan mendirikan bank sampah. Bank sampah diharapkan dapat mengurangi sampah yang masih tercecer di tempattempat yang tidak semestinya, salah satunya kaleng yang sering dijadikan tempat hidup nyamuk pembawa penyakit tersebut. Sebanyak 60 responden atau sebesar 100 persen berpendapat bahwa keberadaan bank sampah dapat membantu meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Dusun Semali dengan semakin berkurangnya warga yang terserang penyakit demam berdarah (Utami, 2013)

Mekanisme pengelolaan berdasarkan Utami (2013) adalah :

  1. Pemilahan Sampah Rumah Tangga

Nasabah harus memilah sampah sebelum disetorkan ke Bank Sampah. Pemilahan sampah tergantung pada kesepakatan saat pembentukan bank sampah. Misalnya, berdasarkan kategori sampah organic dan anorganik. Biasanya, sampah anorganik kemudian dipisahkan lagi berdasarkan jenis bahan : plastik, kertas, kaca, dan lain-lain. Pengelompokkan sampah akan memudahkan proses penyaluran sampah

2. Penyetoran Sampah ke Bank

Waktu penyetoran sampah biasanya telah disepakati sebelumnya. Misalnya, dua hari dalam sepekan setiap Rabu dan Sabtu. Penjadwalan ini maksudnya untuk menyamakan waktu nasabah menyetor dan pengangkuran ke pengepul. Hal ini agar sampah tidak bertumpuk di lokasi bank sampah.

3. Penimbangan

Sampah yang sudah disetor ke bank kemudian ditimbang. Berat sampah yang bisa disetorkan sudah ditentukan pada kesepakatan sebelumnya, misalnya minimal harus satu kilogram.

4. Pencatatan

Petugas akan mencatat jenis dan bobot sampah setelah penimbangan. Hasil pengukuran tersebut lalu dikonversi ke dalam nilai rupiah yang kemudian ditulis di buku tabungan. Pada sistem bank sampah, tabungan biasanya bisa diambil setiap tiga bulan sekali. Tabungan bank sampah bisa dimodifikasi menjadi beberapa jenis : tabungan hari raya, tabungan pendidikan, dan tabungan yang bersifat sosial untuk disalurkan melalui lembaga kemasyarakatan.

5. Pengangkutan

Bank sampah sudah bekerjasama dengan pengepul yang sudah ditunjuk dan disepakati. Sehingga setelah sampah terkumpul, ditimbang dan dicatat langsung diangkut ke tempat pengolahan sampah berikutnya. Jadi, sampah tidak menumpuk di lokasi bank sampah. Nah, itu tadi penjelasan tentang bank sampah yang dapat dijadikan jembatan dari masalah ekonomi dan lingkungan. Aktivitas dalam rumah menumpukan sampah disana sini. Keluar tak bisa berkali-kali himbauan social diatancing harus ditaati. Menumpuknya sampah tentulah terlihat kumuh   tak terawatt. Banyak penyakit bisa muncul jika tak segera dirawat. Namun manusia dibekali akal untuk berfikir mencari solusi yang hebat. Bagaimana lingkungan dan ekonomi bisa menjadi siasat. Bank sampah hadir mereboisasi budaya gotong royong negeri. Masyarakat hanya perlu rajin mengumpulkan dan tertib administrasi. Sekian pembahasan sampah dari Atmosfer. Sangat terbuka bagi kritik maupun saran dan semoga bisa menginspirasi.

Berikut adalah profil singkat dari konstributor artikel ini :

Shinta Salsabila, merupakan mahasiswi kelahiran Semarang pada 30 November 1999 ini berkuliah di POLTEKKES Semarang dan saat ini sedang mengambil D4 Keperawatan. Alfadhylla Rosalina Wibisono adalah mahasiswa jurusan kesehatan masyarakat di Universitas Diponegoro lahir di Kabupaten Semarang, 30 Maret 2000. Teman satu fakultasnya, Wida Nuria Pranata yang merupakan seorang mahasiswi kelahiran Surakarta pada 27 April 2000. Masih dalam satu kampus bersama dengan mereka, Muhammad Farrel Ewaldo yang lahir di Purworejo pada 21 Juni 2000 ini kuliah dengan jurusan biologi.

Dikutip dari berbagai sumber berikut:

Utami, E. (2013). Buku Panduan Sistem Bank Sampah dan 10 Cerita Sukses. In E. Utami, Buku Panduan Sistem Bank Sampah dan 10 Cerita Sukses. Jakarta: Yayasan Unilever Indonesia.

 Sarfiah S. & Juliprijanto W. Manfaat Bank Sampah Bagi Masyarakat Di Dusun Semali Desa Salamkanci Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang. (Study Bank Sampah Semali Berseri). Universitas Tidar

http://www.anneahira.com dalam Ditjen Yankes. 2019 Pentingnya Lingkungan Hidup Yang Bersih Dan Sehat Untuk Mencegah Timbulnya Resiko Penyakit dari http://www.yankes.kemkes.go.id/read-pentingnya-lingkungan-hidup-yang-bersih-dan-sehat-untuk-mencegah-timbulnya-resiko-penyakit-6747.html

Mengenal Lebih Dekat GRETA THUNBERG, Siapakah Dia?

S__30269446Apa kalian pernah mendengar nama Greta Thunberg?

Thunberg adalah Remaja Penggertak Pemimpin Dunia yang menjadi salah satu nama yang masuk diantara 100 perempuan paling berpengaruh di dunia. Gadis 16 Tahun yang dikenal dengan aksi demonstrasinya setiap hari jumat dengan sebutan “Fridays for Futures.”

Thunberg merupakan seorang aktivis lingkungan yang terus memuntahkan amarah karena kebijakan pemerintah dengan mengeksploitasi bahan bakar fosil, seperti pemberian izin tambang batu bara baru, dll. hal itu cukup dinilai sebagai Kebijakan yang absurd baginya. Ia bekerja untuk menghentikan pemanasan global dan perubahan iklim yang terjadi dengan sangat drastis.

Komitmen Thunberg untuk mengurangi emisi global memang sangat kuat. dengan kegigihanya pun ia melakukan tur kampanye ke luar negeri dan menjajaki panggung-panggung internasional, mulai dari Uni Eropa, mimbar parlemen Inggris hingga Samudera Atlantik menuju New York, AS. Thunberg banyak berpidato mengenai iklim diantaranya pada KTT perubahan iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 4 Desember 2018 dan juga berbicara di hadapan majelis pleno pada 12 Desember 2018, 23 Januari 2019 di World Economic Forum, dan 21 Februari 2019, di Konferensi Komite Ekonomi dan Sosial Eropa, di mana ia menuntut agar tetap memenuhi tujuan perubahan iklim, Uni Eropa harus mengurangi emisi CO2 mereka setidaknya 80%. hingga 2030.

Dilansir dari web Youth Climate Strike tuntutan yang diutarakan oleh Thunberg dan rekan aktivisnya adalah: Mengakhiri proyek infrastruktur bahan bakar fosil, deklarasi darurat nasional tentang perubahan iklim, pendidikan wajib tentang perubahan iklim dan dampaknya, menambah pasokan air bersih, dan pelestarian tanah publik dan margasatwa.

Semangat Thrunberg dan seluruh pelajar di dunia untuk lingkungan yang lebih baik agar dapat menular ke kita untuk menjaga lingkungan sebelum kerusakan lebih parah dan kita terlambat untuk memperbaikinya. Dari perjuangan Thunberg, kita tahu, menjadi berhasil dan berpengaruh bukan hanya karena Usia dan Jabatan, namun tentang bagaimana usaha dan kerja keras yang dilakukan.

*dikutip dari berbagai sumber

 

Tentang Penulis: Seorang mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Diponegoro yang bernama Diah Noval Lestari, ia kerap disapa dengan nama Novall atau panggilan akrab Opang, ia aktif dalam berbagai komunitas, seorang duta perdamaian di kotanya juga sebagai fungsionaris di BEM FISIP Undip 2020.

 

Ini Sisi Positif Dan Negatif Dari Adanya Pandemi Virus Corona — Komunitas Peduli Bumi

Sampai saat ini lebih dari 3.000.000 Orang di seluruh dunia telah terjangkit wabah Covid-19, lebih dari 200.000 orang telah meninggal dan lebih dari 900.000 orang telah pulih dari virus tersebut. Lebih jelasnya, pandemi Corona Virus adalah sebuah wabah yang telah mempengaruhi banyak kehidupan manusia dengan sangat buruk. Beberapa contohnya seperti, rumah sakit yang kelebihan beban, […]

melalui Ini Sisi Positif Dan Negatif Dari Adanya Pandemi Virus Corona — Komunitas Peduli Bumi

Ini Sisi Positif Dan Negatif Dari Adanya Pandemi Virus Corona

covid

Sampai saat ini lebih dari 3.000.000 Orang di seluruh dunia telah terjangkit wabah Covid-19, lebih dari 200.000 orang telah meninggal dan lebih dari 900.000 orang telah pulih dari virus tersebut. Lebih jelasnya, pandemi Corona Virus adalah sebuah wabah yang telah mempengaruhi banyak kehidupan manusia dengan sangat buruk. Beberapa contohnya seperti, rumah sakit yang kelebihan beban, pengangguran, harga sembako meningkat drastis, dan banyak negara di dunia telah mengunci dan mengarantina warganya untuk memperlambat penyebaran Covid-19 ini.

Tetapi setiap peristiwa pasti memiliki dua sisi, baik itu positif maupun negatif. Jika kita melihat sisi lain dari, Covid-19 ini ternyata ia memiliki efek positif pada lingkungan. Beberapa contoh konkretnya ialah seperti :

1. Polusi Udara: Salah satu dampak utama dari wabah Corona Virus adalah penurunan signifikan dalam polusi udara yang telah dicatat di banyak bagian dunia. Penurunan polusi udara pertama kali diamati oleh NASA di provinsi Hubei China, di mana wabah koronavirus dimulai pada Desember 2019, Marshall Burke, seorang peneliti di Universitas Stanford, menghitung peningkatan kualitas udara yang dicatat di China mungkin telah menyelamatkan nyawa 4.000 anak di bawah 5 tahun dan 73.000 orang dewasa di atas 70.

Beberapa negara di seluruh dunia telah menerapkan lockdown dan karantina untuk memperlambat penyebaran virus dan karena penerbangan ini telah dibatalkan, sekarang ada jauh lebih sedikit pesawat di langit dan tidak ada kendaraan di jalan-jalan berarti jauh lebih sedikit polusi udara dan gas rumah kaca yang dipancarkan dan kualitas udara telah meningkat secara signifikan dan lapisan ozon bumi juga pulih.

2. Emisi Gas Hijau: Melambatnya kegiatan ekonomi juga menurunkan emisi ketika negara-negara memerintahkan penutupan sekolah, pabrik, industri dan emisi diperkirakan akan turun. Sebuah studi oleh outlet khusus Carbon Brief menemukan bahwa di Cina, emisi karbon dioksida telah turun sekitar 25 persen.

3. Perairan Venesia, Italia lebih bersih: Efek tak terduga lainnya pada lingkungan dari virus corona telah terlihat di Venesia, Italia. Dengan jumlah wisatawan yang berkurang karena virus, perairan di kanal-kanal Venesia lebih bersih daripada sebelumnya, sehingga ikan dapat dilihat sekali lagi di kanal.

4. New York: Dengan banyak orang di dunia yang terisolasi sendiri dan sebagian besar negara dan kota terkunci, beberapa kota besar di luar China juga melihat kualitas udara mereka meningkat. Salah satu contohnya adalah New York. Para peneliti telah menemukan bahwa ada penurunan 5 hingga 10% dalam polutan udara seperti karbon dioksida di New York. Emisi metana juga turun secara signifikan. Dan efek yang serupa juga terlihat di Italia utara.

5. Kura-kura laut Olive Ridley: India akan dikunci, di sepanjang pantai negara bagian timur Odisha, lebih dari 475.000 kura-kura laut Olive Ridley telah datang ke darat untuk menggali sarang mereka dan bertelur – semuanya enam puluh juta di antaranya.

Nah itulah beberapa dampak adanya pandemi virus corona yang sedang melanda dunia ini.

* Kiriman artikel dari diahnovallestari@gmail.com yang merupakan seorang konstributor dari pembuat artikel ini.

Tak Melulu Negative, Ini Dampak Positive Adanya Covid-19 Bagi Lingkungan!

 

S__29925379

Kondisi yang sedang menimpa Dunia saat ini karena adanya Covid-19, menimbulkan banyak spektulasi negative yang bermacam-macam. Memang, dengan adanya Covid-19 ini banyak pihak serta golongan yang dirugikan. Seperti contohnya, banyak negara yang mengalami kemerosotan ekonomi, banyak akses publik yang dibatasi, dll untuk mencegah penyebaran virus ini.

Meski begitu, Covid-19 ini ternyata juga memiliki sisi positivenya dalam aspek lingkungan yang tidak disadari oleh banyak orang lho! ingin tau apa saja? cek penjelesanya berikut ini!

  1. Kualitas Udara Menjadi Bersih dan sehat, semenjak diadakannya himbauan Work From Home (WFH) untuk membatasi penyebaran covid-19 ini, ternyata volume kendaraan dan kegiatan pabrik di berbagai wilayah mengalami penurunan yang signifikan sehingga berdampak pada meningkatnya kualitas udara yang menjadi bersih dan sehat.
  2. Berbagai Macam Polusi Banyak Berkurang, selain dengan kualitas udara yang membaik, sudah pasti juga selanjutnya berelevansi dengan berbagai macam polusi yang ikut berkurang. karena banyak kegiatan perindutrian yang biasa menghasilkan polusi dikurangi/dibatasi kegiatannya selama adanya pandemi ini.
  3. Tingkat Pemanasan Global Menurun, dengan membaiknya kualitas udara serta berkurangnya banyak polusi, sudah jelas hal ini juga akan berdampak baik kepada penurunan pemanasan global. Yang sebelumnya pemanasan global ini  di rasa terus meningkat, saat pada masa pandemi covid-19 ini baru tercatat bahwa tingkat pemanasan global mengalami penurunan dibanding sebelum pandemi ini muncul.
  4. Tingkat Kepedulian Masyarakat Terhadap Lingkungan Semakin Meningkat, Selain ketiga hal diatas, hal yang menjadi sorotan selanjutnya ialah meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan pada saat masa pandemi sekarang ini. terbukti dengan adanya masyarakat yang mulai melakukan hidup sehat dengan menjaga lingkungan.

Nah, itulah beberapa dampak positive yang terjadi disaat masa pandemi covid-19 ini. Jadi gak melulu negative kan? semoga keadaan bumi cepat membaik kembali dan wabah pandemi ini cepat terselesaikan.

 

Atas ↑